REPUBLIKA.CO.ID, Demi Lovato buka-bukaan tentang perjuangannya melawan kecanduan obat-obatan dan alkohol begitu juga mengenai gangguan bipolar dan gangguan makan yang dialaminya. Dalam sebuah wawancara dengan majalah American Way edisi bulan Juli, penyanyi "Heart Attack" juga mengatakan tentang bagaimana dia menggunakan obat-obatan sendiri dengan alkohol, kokain dan OxyContin.
Lovato memanggil kembali sebuah momen ketika dia tidak berpikir dia bisa mengalami hal itu di ulang tahunnya yang ke 21. “Saya hidup singkat dan Saya akan pergi di usia muda. Saya tidak berpikir Saya bisa mengalaminya di usia 21,” jelasnya seperti dilansir dari laman Aceshowbiz, Senin (27/6).
Penyanyi berusia 21 tahun ini terhambat untuk rehabilitasi selama tiga bulan di tahun 2011 dan dia didiagnosa dengan gangguan bipolar. Dia takut hal ini terungkap di media. “Jadi sekarang saya sedang rehabilitasi. Dan saya berpikir, oh bagus, sekarang dunia berpikir saya hanya streotipe lain. Saya berpikir saya tidak dalam perawatan untuk sebuah masalah obat dan alkohol. Tapi sekali lagi saya mulai makan lagi, isu lainnya lebih buruk. Ini seperti pukulan keras,” ujarnya.
Dia juga membuka mengenai gangguan makan, yang sudah ia alami sejak balita. Ibunya, mantan cheerleader Dallas Cowboys dan neneknya juga mengalami bulimia. "Bahkan sejak saya berusia dua atau tiga tahun. Berada di sekitar orang-orang yang memiliki 80 pound dan alami gangguan makan aktif, ini sulit tidak berkembang seperti itu,” tambahnya.
Lovato mulai berperang dengan hal itu ketika dia berusia tujuh tahun sampai 12 tahun. Dia kemudian berbicara tentang ketidaknyamanannya itu ketika dia di atas panggung dan menghakimi kecantikannya. "Ketika saya menambah berat badan karena saya menjadi wanita dewasa, saya dapat melihat gambar di dinding kamar mandi dan mengatakan pada diri Saya, tunggu ini bukan aku yang seharusnya. Saya gemuk dipinggul dan bokong,” ujarnya.
Bagaimanapun, penyanyi ini mencoba meningkatkan kesadaran untuk menerima tubuhnya akhir-akhir ini dan dia mencoba memberikan inspirasi pada penggemarnya untuk mengatasi gangguan mereka. "Ketika saya melakukan jumpa penggemar, saya tidak bisa mengatakan pada kalian banyak hal bahwa gadis-gadis akan menunjukkan pada saya lengan mereka yang tertutup bekas luka atau potongan. Mereka mengatakan pada saya, Anda membantu saya melalui ini. Karena Anda, saya berhenti merusak diri, atau bebas dari kecanduan alkohol. Mendengarkan ini membuat hidup saya memiliki arti baru.”