Senin 27 Jun 2016 15:14 WIB

Tes Darah Mampu Prediksi Risiko Bayi Lahir Prematur

Red: Ani Nursalikah
Bayi prematur/ilustrasi
Foto: senseandsustainability.net
Bayi prematur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah terobosan baru tes darah mampu mengidentifikasi perempuan hamil yang beresiko melahirkan prematur berhasil dikembangkan oleh tim peneliti dari Australia dan Amerika Utara.

Para peneliti mengklaim ini merupakan tes paling akurat di dunia pada saat ini dan memberikan deteksi paling dini terhadap kelahiran prematur. Tim dari University of Western Australia (UWA), University of Toronto, University of Alberta and the University of Calgary mengatakan mereka berhasil merekam angka keakuratan hingga mencapai 86 persen dalam menentukan apakah seorang ibu akan melahirkan lebih cepat di kalangan perempuan Kanada multietnis beresiko rendah.

Associate Professor Craig Pennell dari Fakultas Kesehatan Ibu dan Anak UWA mengatakan kelahiran prematur merupakan penyebab utama kematian dan disabilitas bayi-bayi di seluruh dunia.

"Secara global, ada lebih dari 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun, satu juta diantaranya tidak berhasil bertahan hidup. Di Australia ada lebih dari 26 ribu bayi yang lahir sebelum waktunya setiap tahun. Di antara bayi-bayi tersebut sekitar 4.000 orang diantaranya akan menjadi cacat atau difabel terkait dengan kelahiran sebelum waktunya,” katanya.