Selasa 28 Jun 2016 11:38 WIB

Pemerintah Diminta Evaluasi Sistem Pengawasan Obat

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Vaksin palsu (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Vaksin palsu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan obat dan peredarannya di masyarakat. Evaluasi ini perlu dilakukan menyusul terbongkarnya kasus vaksin palsu yang sudah merajalela sejak belasan tahun.

"Terungkapnya kasus produksi dan peredaran vaksin palsu yang telah berlangsung sejak 2003 menunjukkan adanya celah kelemahan dalam sistem pengawasan obat. Baik di Kementerian Kesehatan maupun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) selama ini," kata anggota Komisi IX DPR RI dari FPKS Ahmad Zainuddin Selasa, (28/6).

Ia mengapresiasi kinerja polisi yang berhasil membongkar praktik vaksin palsu yang merugikan masyarakat.

"Tidak sebatas mengevaluasi pengawasan eksternal, Kementerian Kesehatan dan BPOM juga harus mengevaluasi internalnya sebab kemungkinan adanya oknum yang terlibat. Ini harus dilakukan karena tindak kejahatan pemalsuan tersebut ternyata sudah berlangsung 13 tahun," kata dia.

Kemenkes dan BPOM, terang Zainuddin, harus memperkuat koordinasi lintas lembaga dalam pengawasan. Praktik pidana pemalsuan vaksin ini bisa berlangsung lama karena adanya oknum tenaga medis baik di tingkat rumah sakit ataupun puskesmas yang terlibat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement