REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tiga orang pekerja yang menjadi korban ledakan tambang di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada Senin (27/6) malam, jalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.
"Korban dirujuk ke RSUP M Djamil Padang sekitar pukul 03.30 WIB, kemudian langsung mendapatkan penanganan medis oleh tim dokter. Kondisi terakhir korban dalam keadaan sadar," kata Pejabat Pemberi Informasi Dokumentasi (PPID) M Djamil Padang Gustafianof, di Padang, Selasa (28/6).
Ia menyebutkan ketiga pekerja tersebut adalah Aminudin (40), Aditusiman (35), dan Siswoyo (46). Kerusakan tubuh akibat luka bakar yang dialami korban hampir sama. Dimana Aminudin mengalami luka bakar mencapai 44 persen, yang mengenai bagian wajah, punggung, tangan, dan kaki.
Sementara Aditusiman mengalami luka bakar sebesar 40 persen, megnenai bagian tubuh yang sama dengan Aminuddin. Kondisi terparah dialami oleh Siswoyo dengan luka bakar mencapai 53 persen, mengenai bagian wajah, tangan, serta kaki. Rata-rata derajat kerusakan luka bakar yang dialami korban berada antara grade 2, dan 3.
Selain itu ketiga korban juga mengalami trauma inhalasi, karena organ serta saluran pernafasan menghirup udara panas akibat ledakan. Gustianof memaparkan terhadap ketiga korban pihaknya telah memberikan penanganan medis berupa perawatan luka bakar, perbaikan saluran pernapasan, serta perbaikan cairan tubuh.
"Setelah mendapatkan penanganan medis, kondisi korban saat ini dalam keadaan sadar. Direncanakan dua korban akan dipindahkan ke ruangan luka bakar, dan satu korban lainnya ke ruangan ICU," katanya.
Sebelumnya ketiga pekerja itu menjadi korban insiden meledaknya tambang batu bara yang dikelola PT NAL, di Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat, pada Senin (27/6) pukul 22.30 WIB.
Selain ketiga korban yang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang, juga terdapat dua korban lainnya dalam peristiwa itu. Namun keduanya hanya dirawat di rumah sakit daerah setempat. Pihak kepolisian menyebutkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab ledakan.