REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ledakan bom terjadi di sebuah tempat hiburan dan restoran di dekat Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur pada Selasa (28/6) pagi. Sebanyak delapan orang dilaporkan mengalami luka berat dalam kejadian ini.
Kepolisian setempat mengatakan serangan yang terjadi di tempat yang beroperasi hingga dini hari itu bukanlah aksi terorisme. Ledakan terjadi saat banyak orang di tempat itu sedang menonton pertandingan Euro 2016 antara Italia dan Spanyol.
Salah seorang saksi mata mengatakan sebelum ledakan, dua pria terlihat melemparkan benda ke arah kerumunan orang. Korban yang mengalami luka diantaranya juga merupakan warga Cina.
Kini, delapan orang yang menjadi korban dalam perawatan di Rumah Sakit Sunway. Belum diketahui secara pasti bagaimana kondisi terkini mereka.
Tim penyelidik dari kepolisian telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Dalam laporan yang didapatkan, diduga pelaku serangan menggunakan granat. Namun, ada kemungkinan juga mereka menggunakan bom bensin.
Serangan bom sangat jarang terjadi di Malaysia. Hingga kini, pihak lepolisian juga masih menyelidiki motif dari kejadian ini.
"Ada kemungkinan ada dendam terhadap seseorang yang berada dalam bar," ujar wakil kepala polisi wilayah Selangor, And rahim Jaafar, dilansir Malay Mail Online, Selasa (28/6).
Kasus ini diduga sebagai percobaan pembunuhan. Menurut keterangan dari kepolisian, hasil penyelidikan terlalu jauh dari kemungkinan peristiwa ini adalah aksi terorisme.