Selasa 28 Jun 2016 17:35 WIB

Pasukan Irak Habisi ISIS Cegah Serangan Balasan

 Pasukan militer Iraq bersiap melakukan penyerbuan ke basis ISIS di kota Fallujah, Senin (30/5). (AP/Khalid Mohammed)
Foto: AP/Khalid Mohammed
Pasukan militer Iraq bersiap melakukan penyerbuan ke basis ISIS di kota Fallujah, Senin (30/5). (AP/Khalid Mohammed)

REPUBLIKA.CO.ID, FALLUJAH -- Pasukan Irak pada Senin (27/6) berusaha menghabisi petempur ISIS, yang bersembunyi di tanah pertanian barat Fallujah, untuk mencegah mereka melakukan serangan balasan, sehari setelah pemerintah menyatakan kemenangan atas pegaris keras di tempat tersebut.

Dengan dibantu serangan udara dari sekutu pimpinan Amerika Serikat, serangan artileri Irak digencarkan saat pasukan mereka mendekati sekitar 150 pemberontak di sejumlah wilayah sepanjang tepi selatan Sungai Efrat, kata pejabat militer dalam gerakan itu.

Perebutan kembali Fallujah oleh pemerintah adalah bagian dari pergerakan maju terhadap petempur ISIS. Perebutan Fallujah memberikan kabar baik bagi upaya merebut Mosul, kota terbesar kedua Irak dan ibu kota kelompok keras terbesar. Perdana Menteri Haider Al Abadi berjanji merebut kembali Mosul pada tahun ini.

Kolonel Ahmed Al Saidi, yang ikut dalam pergerakan pada Senin itu, mengatakan pasukan darat berhati-hati dalam bergerak untuk mencegah ranjau darat ISIS meledak. "Petempur yang bersembunyi memiliki dua pilihan, apakah mereka menyerah atau terbunuh. Kami ingin mencegah mereka tenang dan menyerang pasukan kami dengan bom mobil," kata dia.

Saidi mengatakan penyadapan radio menunjukkan militan kehabisan peluru dan dia memperkirakan mereka akan menyerah dengan segera. Pemberontak pada awal bulan ini memberikan sedikit perlawanan terhadap pasukan Irak di dalam Fallujah sebelum menyebar setelah beberapa komandannya meninggalkan pertempuran.

Juru bicara Pentagon mengatakan kepada wartawan di Washington meskipun masih ada sejumlah perlawanan, Fallujah telah dibersihkan dan telah berada di bawah kendali pemerintah Irak. Kapten Jeff Davis mengatakan koalisi pimpinan Amerika Serikat telah melancarkan lebih dari 100 serangan udara terhadap Fallujah sejau operasi darat dilaksanakan.

"Kami mengetahui akan ada sejumlah tantangan yang signifikan yang akan mereka hadapi saat mereka keluar masuk dan membersihkan kota yang penuh dengan jebakan dan bahan peledak," kata Davis.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengatakan dalam pernyataan operasi Fallujah adalah tantangan berarti bagi ISF dan sekutu, dan tugas menjaga penduduk Fallujah yang tersingkirkan masih ada di depan. "Penting juga adanya untuk menyelesaikan penyelidikan yang diluncurkan oleh pemerintah Irak terkait pelanggaran terhadap warga sipil," kata Carter.

Pergerakan cepat militer mengejutkan banyak pihak yang memperkirakan sebuah pertempuran berkepanjangan terhadap Fallujah, yang merupakan sebuah markas pemberontak Muslim Sunni dimana terjadi sejumlah pertempuran terberat saat pendudukan Amerika di Irak pada 2004, yang menghadapi kelompok Alqaidah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement