Jalur Alternatif Provinsi Perlu Tambahan Rambu-Rambu dan PJU

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Friska Yolanda

Selasa 28 Jun 2016 18:30 WIB

Jalur Alternatif Cijapati Foto: Republika/Adhi Wicaksono Jalur Alternatif Cijapati

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Eddy Gunawan mengatakan, jalur alternatif Cijapati yang menghubungkan Bandung dan Garut bisa digunakan saat arus mudik. Jalur Cijapati dapat digunakan jika jalur Nagreg sudah terlalu padat. Namun, jalur ini masih memerlukan sejumlah penerangan jalan umum (PJU) agar pemudik dapat berkendara dengan aman.

Eddy mengatakan, pihaknya sudah meninjau jalur dari Majalaya Bandung sampai Kadungora Garut. Ada beberapa catatan dari hasil tinjauannya, yaitu minimnya PJU.

"Di wilayah itu juga rawan kecelakaan," kata Eddy kepada Republika.co.id saat melintasi Bangbayang, Jalan Cijapati, Kecamatan Kadungora, Selasa (28/6).

Selain itu, dikatakan Eddy, rambu-rambu peringatan terutama di sekitar kilometer tujuh sampai sembilan pun masih kurang. Jalur tersebut merupakan jalur provinsi. Jadi dinas terkait di provinsi harus segera ambil langkah-langkah untuk menanganinya.

Saat melintas jalur Cijapati, menurutnya, para pengendara juga harus meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kontur jalannya berkelok-kelok, turunan tajam dan tanjakan curam. Hal tersebut dinilai cukup berbahaya bagi pengendara yang belum terbiasa.

"Banyak tikungan tajam jadi harus hati-hati, bahan bakar juga harus penuh soalnya tidak ada pom bensin di sepanjang jalur Cijapati," ujar Eddy.

Terpopuler