Selasa 28 Jun 2016 19:41 WIB

Pemimpin Oposisi Zimbabwe Sakit Kanker Usus Besar

Pemimpin oposisi Zimbabwe Morgan Tsvangirai (64 tahun).
Foto: thezimbabwean.co
Pemimpin oposisi Zimbabwe Morgan Tsvangirai (64 tahun).

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Pemimpin oposisi Zimbabwe dan pesaing utama Presiden Robert Mugabe selama 17 tahun belakangan mengaku menderita kanker usus besar dan menjalani pengobatan di negara tetangga, Afrika Selatan.

Morgan Tsvangirai (64 tahun) menjabat perdana menteri Zimbabwe dalam pemerintahan koalisi rapuh dengan Mugabe (92) pada 2009 hingga 2013. Dia mengatakan penting bagi pemimpin nasional mengungkapkan kesehatan mereka.

Mugabe secara tetap membantah laporan media lokal ia menderita kanker prostat dan mengatakan perjalanan tetapnya ke Singapura adalah untuk pemeriksaan kesehatan.

"Sebagai pemimpin dan tokoh masyarakat, saya mengambil keputusan mengumumkan keadaan saya. Saya percaya kesehatan pemimpin nasional, termasuk politisi seharusnya tidak menjadi subjek spekulasi dan ketidakpastian nasional," kata Tsvangirai, Selasa (28/6).

Dia menambahkan ia menjalani operasi pada bulan lalu dan kemoterapi. Tsvangirai, yang kalah dalam pemilihan presiden 2013 melawan Mugabe, sejak 1999 memimpin Gerakan untuk Perubahan Demokratis (MDC) namun partai itu telah dilemahkan oleh perpecahan terkait bagaimana menghadapi partai Mugabe ZANU-PF.

Pemimpin MDC itu, yang tiga kali kalah dari Mugabe, mengatakan meskipun kondisinya sangat tidak baik, ia bermaksud menghadapi perkembangan ini dengan tekad untuk mengatasinya. MDC, yang dikeluarkan dari pemerintah persatuan setelah kekalahan besarnya pada pemilihan umum 2013, terpecah belah atas apakah akan menyingkirkan Tsvangirai sebelum pemungutan suara berikutnya pada 2018.

 

Baca: Cula Badak Hilang, Direktur Badan Konservasi Zimbabwe Diskors

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement