REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Posisi Australia lebih baik dalam menghadapi bakteri superbug dibandingkan dengan banyak negara lainnya. Hal ini terungkap dalam survei nasional yang diadakan untuk pertama kalinya.
Sebuah survei mengenai resistensi antibiotik pada bakteria penyebab penyakit menemukan bahwa hewan piaraan dan ternak di Australia memiliki memiliki tingkat resistensi rendah terhadap obat-obatan yang sangat penting, dibandingkan dengan negara lain.
Tingkat resistensi antibiotik yang tinggi berkontribusi dalam penciptaan bakteri superbug, yang bisa sangat sulit, atau musthail, ditangani. Pimpinan proyek penelitian ini, Profesor Darren Trott dari Adelaide University, mengatakan hasil ini sangat positif.
"Saya kira penelitian kami menunjukkan bahwa dengan aturan yang jelas, dengan dukungan seluruh dokter hewan di luar sana, kita terus berupaya berbuat yang terbaik, maka kita menjaga tingkat resistensi tetap rendah," ujarnya.
Profesor Trott menjelaskan, para peneliti tidak pernah tahu tingkat resistensi untuk bakteri tertentu yang menyebabkan infeksi pada spesies hewan yang beragam.
"Makanya kami merampungkan survei setahun ini, kami menerima isolettes dari laboratorium diagnosa kehewanan di seluruh Australia. Kami kira kami menerima laporan terbaik mengenai hewan terkait dan ternak yang tingkat resistensinya rendah, khususnya terhadap obat-obat penting yang digunakan untuk infeksi serius dan komplikasi. Namun tanpa kewaspadaan, tanpa penelitian yang baik, Anda bisa membalikkan laporan itu dengan cepat dan mudah," katanya.
"Makanya sangat penting bagi berbagai tingkatan pemerintah, industri, universitas untuk bekerja sama menjaga tingkat (resistensi) ini tetap rendah," kata Trott.
Baca: Bayi Tiga Hari Tewas Diserang Anjing