Selasa 28 Jun 2016 22:26 WIB

Kemacetan di Tempat Wisata Yogya Diantisipasi dengan Rekayasa Lalin

Rep: Yulianingsih/ Red: Nur Aini
Lonjakan wisatawan saat Lebaran membuat Pemkot Yogyakarta menyediakan sembilan lahan parkir di sekitar Malioboro.
Foto: dok Republika
Lonjakan wisatawan saat Lebaran membuat Pemkot Yogyakarta menyediakan sembilan lahan parkir di sekitar Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengatasi kemacetan kendaraan saat libur Lebaran. Rekayasa lalu lintas terutama dilakukan di sekitar jalan Malioboro dan Jalan Solo yang sering menjadi tujuan wisatawan.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Yogya, Golkari Made Yulianto mengatakan, beberapa rekayasa lalu lintas yang disiapkan antara lain pembenahan durasi lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau trafic light, penyebaran rambu jalur alternatif ,serta pemasangan pembatas atau water barier di ruas jalan tertentu.

"Kepadatan tidak bisa dihindari karena sektor jasa dan wisata menjadi andalan bagi Kota Yogya. Tapi karena infrastruktur jalan yang sudah terbatas, maka antisipasi hanya bisa dengan rekayasa," ujarnya, Selasa (28/6).

Menurutnya, untuk pembenahan durasi lampu APILL, akan dimulai sejak H-7, terutama pada simpang jalan yang ada di perbatasan. Untuk yang mengarah keluar kota, durasi lampu hijau diperpanjang, sebaliknya yang mengarah masuk kota durasi lampu merah akan lebih panjang. Sedangkan APILL yang ada di pusat kota, akan dikendalikan secara manual dari pusat kontrol supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan yang terlalu panjang.

Sementara terkait penyebaran rambu jalur alternatif akan dipasang di delapan titik di antaranya Wirobrajan, Tegalrejo, Gedongkuning, Kotagede serta Gedongkiwo. Seluruhnya merupakan daerah perbatasan yang menjadi pintu masuk dan keluar Kota Yogya. "Kami arahkan pemudik yang tidak memiliki kepentingan di Kota Yogya supaya tidak masuk kota, melainkan ke jalur alternatif yang ditunjukkan oleh rambu itu," ujarnya.

Dia mengakui, banyak pemudik terutama dari arah Wirobrajan yang mengambil rute Kota Yogya meski tujuannya ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akibatnya, kepadatan kendaraan di pusat kota tidak pernah dihindari lantaran berbarengan dengan kunjungan wisatawan.

Selain itu, di ruas jalan tertentu hingga kini mulai dipasang pembatas. Salah satunya di Jalan Abu Bakar Ali hingga Stadion Kridosono. Pembatas tersebut dimaksudkan guna menghindari pengendara yang memotong arah seenaknya. Hal ini karena, kendaraan yang memutar balik arah akan berdampak pada antrean kendaraan di belakangnya.

"Ruas jalan yang kami pasang pembatas, berarti kawasan tersebut dilarang memutar kendaraan seenaknya," katanya.

Selain di Jalan Abu Bakar Ali, pembatas juga dipasang di Jalan Ahmad Jazuli, Jalan Diponegoro, Jalan Senopati hingga Kantor Pos serta Jalan Cik Di Tiro. Pemasangan dilakukan secara bertahap serta kondisional mempertimbangkan tingkat kepadatan arus kendaraan.

Tingkat kepadatan di Kota Yogya pun diprediksi mulai terasa sejak H-5 hingga H+10 mendatang. Kepadatan sebelum Lebaran cenderung terjadi di pusat-pusat perbelanjaan, sedangkan setelah Lebaran, terjadi di tempat wisata.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement