REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki bereaksi cepat pascaserangan bersenjata dan ledakan bom di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul. Perdana Menteri Binali Yildirim dikabarkan sudah memerintahkan pembentukan dewan krisis penanganan insiden tersebut.
Media di Ankara, Tukri, Huriyyet Daily News mengabarkan, Rabu (29/6), reaksi militer dan kepolisian cepat menangani serangan tersebut. Keamanan setempat pun sudah menyimpulkan, ledakan terjadi akibat bom bunuh diri.
Masih menurut pemberitaan tersebut, dua ledakan di bandara internasional, terjadi terpisah. Sementara serangan dengan senjata api, juga terjadi di lingkungan parkir bandara. Setidaknya 10 korban dipastikan tewas dalam insiden tersebut. Untuk sementara, korban tewas tersebut diduga sebagai pelaku bunuh diri.
Sementara itu, CNN News mengabarkan, ditaksir beberapa orang luka akibat insiden bom dan serangan ini. Akan tetapi, belum ada kepastian soal berapa jumlah korban luka maupun tewas lainnya. Pun pemerintah belum mau menyimpulkan motif di balik serangan.
Namun begitu, ledakan di Bandara Ataturk kali ini, menjadi rangkaian serangan kedua di Turki selama tiga bulan terakhir. Maret lalu, ledakan besar juga menghantam sebuah pusat perbelanjaan di Istanbul, yang menewaskan sejumlah warga Israel dan Iran.
Baca juga, Bom Meledak Dekat Masjid Biru Turki, 10 Orang Tewas.