REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman menilai LBH Jakarta tak bermaksud menakut-nakuti atau memprovokasi masyarakat dengan mengeluarkan data tentang rencana penggusuran di Jakarta.
"Saya menilai LBH hanya sekedar ingin memperingati warga yang lokasinya termasuk dalam penggusuran, bukan nakut-nakutin warga, tapi sekedar memberikan warning ya boleh saja," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (29/6).
Politikus Gerindra itu menyatakan belum menerima data dari LBH terkait rencana penggusuran di 325 titik pada tahun ini. Ia menduga data LBH merupakan hasil pemetaaan ruang Pemprov. Menurutnya, jumlah wilayah yang akan digusur berdasarkan data LBH terlalu banyak.
"Kita belum dapat laporan tuh, itu datanya darimana kita enggak tahu juga. Mungkin itu baru pemetaaan ruang pemda, tapi tidak mungkin sampai 325 tempat yang akan digusur. enggak mungkin segitu, semuanya bertahap," ujarnya.
Prabowo Pemprov tak berani menggusur wilayah yang ada penghuninya tanpa menyediakan lokasi relokasi. Apalagi menurutnya sampai ini jumlah rusun belum bisa memfasilitasi jika penggusuran 325 lokasi benar terjadi.
"Kalau penggusuran hunian itu harus ada rusunnya dulu kan. Kalau enggak ada rusun ya kita enggak bakal memperbolehkan penggusuran. Persiapan hunian rusun belum siap juga," ujarnya.