REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin (Komdis) PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) telah melakukan sidang terhadap Panitia Pelaksana (Panpel) Persija Jakarta. Namun, keputusan sanksi yang diterima Macan Kemayoran belum final sebab masih akan ada sidang lanjutan yang berpotensi memperberat hukuman klub asal Ibukota Jakarta itu.
Ketua Panpel Persija Bobby Kusumahadi menyatakan sidang yang telah dijalani hanya fokus membahas soal insiden kericuhan dalam laga Persija kontra SFC saja. Sehingga sanksi yang diterima Macan Kemayoran baru seputar tidak boleh menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada enam laga kandang.
Kemudian Bambang Pamungkas dan kawan-kawan dinyatakan kalah 0-3 saat laga menjamu Sriwijaya FC. Selanjutnya, Persija juga didenda sebesar Rp 100 juta.
Bobby mengaku sanksi tersebut sangat merugikan pihaknya. Belum lagi, Persija Jakarta sudah tidak bisa menggunakan SUGBK lantaran akan dilakukan renovasi untuk hajatan Asian Games 2018. Tidak hanya itu, mereka juga diwajibkan menggantinkan kerugian insiden 24 Juni.
Baca juga: Ini Sederet Sanksi untuk Persija dari Operator ISC 2016
“Apalagi, selama enam laga tanpa penonton, tentu kerugiannya sangat besar,” kata Bobby saat dihubungi melalui seluler, Rabu (29/6).
Adapun potensi hukuman tambahan yang bakal diterima pihak Persija adalah sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Diantaranya, bermain tanpa dukungan suporter selama enam laga.
Kemudian suporter dilarang membawa atribut klub sepanjang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Macan Kemayoran juga diwajibkan memberikan edukasi kepada suporter.