Rabu 29 Jun 2016 16:29 WIB

Tiga Kiat Pilih Pengasuh Anak Infal

Anak dan pengasuhnya.
Foto: Amin Madani/Republika
Anak dan pengasuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengharapkan orang tua berhati-hati memilih pembantu infal yang marak saat Idul Fitri, termasuk yang bertugas mengasuh anak.

"Di tengah kesibukan menyiapkan mudik dan libur Lebaran, orang tua tetap memiliki tanggung jawab mengasuh anak secara baik," kata Niam lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (29/6).
 
Niam mengatakan, asisten rumah tangga menjalankan fungsi pengganti dalam pengasuhan anak karena yang punya tanggung jawab tetap orang tua. Menurut dia, pengasuhan anak tidak bisa digantungkan sepenuhnya kepada pembantu, khususnya yang baru dikenal. KPAI mencatat pada tahun lalu, tingginya pelanggaran pengasuhan anak yang dilakukan pembantu infal setiap musim libur Lebaran tiba.
 
"Kasus mulai dari kekerasan fisik hingga kejahatan seksual terjadi pada Lebaran tahun lalu. Ini terjadi karena kelalaian orang tua. Oleh sebab itu, kami mengimbau orang tua tetap menjadi yang terdepan dalam mengasuh anak," kata Niam.
 
Jika terpaksa mempekerjakan pembantu infal, Ketua KPAI berbagi kiat agar anak-anak tetap terlindungi. Pertama, pada saat merekrut pembantu infal, orang tua harus memastikan identitasnya secara jelas, termasuk latar belakang keahlian.
 
Kedua, perlu dipertegas jenis pekerjaan bagi pembantu infal misalnya untuk mencuci, membersihkan rumah dan sejenisnya. Sementara pekerjaan yang terkait dengan pengasuhan anak tetap dipegang langsung oleh orang tua dan keluarga.
 
"Jika memang harus rekrut pembantu infal, sebaiknya tidak memprioritaskan pekerjaan yang berkaitan dengan pengasuhan anak," katanya.
 
Ketiga, jika terpaksa mempekerjakan pembantu infal untuk pengasuhan anak, maka harus dalam pengawasan orang tua. "Tidak boleh dilepas sendiri. Orang tua harus mengawasi dengan benar pembantu tersebut yang baru dikenal. Tidak boleh lengah," kata dia.
 
Di samping itu, Niam mengingatkan orang tua menjadikan momentum Idul Fitri sebagai sarana mengenalkan mempererat kekerabatan dan mengenalkan anak arti penting silaturahim serta menyambung persaudaraan, komitmen berbagi dan saling memaafkan.
 
KPAI juga memberi tips orang tua saat mengajak anak-anak liburan, untuk memilih tempat rekreasi yang edukatif, tidak membahayakan dan tentu tetap harus mendampingi serta memberikan pengawasan terhadap keselamatan anak.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement