REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyindir soal keuangan negara yang kosong. Menurut Prabowo, sosok pemimpin bukan orang yang suka menebar program-program yang baru akan dilaksanakan. Apalagi tanpa didukung keuangan negara.
"Itu bukan pemimpin, tapi pejuang akan, tapi uangnya tidak ada," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (29/8).
Pernyataan Prabowo tepat sehari setelah DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang Tax Amnesty. Gerindra bersikap menolak saat pertama kali RUU Tax Amnesty digulirkan. Sebab, ada ketidakadilan terhadap wajib pajak kalau RUU ini disahkan. Namun, di akhir pembahasan, Gerindra melunak dan menyetujui dengan berbagai catatan.
Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut melunaknya sikap fraksinya karena kondisi keuangan negara tidak ada. Padahal, Presiden Jokowi terus melakukan pembangunan infrastruktur. Hal inilah yang membuat Gerindra terpaksa melunak dan menyetujui RUU Tax Amnesty.
Menurut Prabowo, seharusnya seorang pemimpin adalah yang memberikan bukti dari program yang dilakukannya. Bukan berkoar-koar dengan janji akan melaksanakan program. Kalau masih program yang akan dilakukan, menurut Prabowo itu bukan ciri seorang pemimpin.
"Boleh pimpinan negara atau tokoh partai politik berdiri dan terus memberi janji akan ini akan itu, artinya itu bukan program aksi, tapi itu program akan," kata Prabowo.