REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menegaskan partainya tidak akan tinggal diam membela rakyat yang tertindas. Dalam perebutan kekuasaan atau kursi di lembaga legislatif, Prabowo menegaskan, akan menggunakan kekuasaan itu untuk memerjuangkan rakyat kecil.
Prabowo berkata, saat ini, kondisi lembaga negara dan institusi penting di Indonesia satu per satu goyah. Kegoyahan ini terkait dengan banyaknya kasus yang menimpa sebagian lembaga negara. Misalnya kasus pembelian Rumah Sakit Sumber Waras.
Namun, Prabowo menilai sebagian elite politik seperti pura-pura tidak mau tahu atas kasus yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Hal yang sudah terlihat jelas ada sebagian elite yang tidak mau tahu atau pura-pura tidak tahu dan ingin mengelabui kita," tutur Prabowo di Jakarta, Rabu (29/6).
Kasus Sumber Waras membuat kegaduhan karena ada perbedaan pandangan antara dua lembaga negara. Yaitu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pandangan BPK terdapat pelanggaran hukum yang sempurna dalam kasus Sumber Waras. Namun, pandangan KPK berbeda dengan menyebut belum ditemukan perbuatan melawan hukum dalam kasus alih lahan Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gerindra menjadi partai yang paling depan agar kasus Sumber Waras segera diungkap KPK.