REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantor SAR Bandung telah berkoordinasi dengan pejabat daerah yang berada di wilayah utara Jawa Barat untuk mengantisipasi banjir rob di sepanjang bibir pantai wilayah utara. Tak hanya ke pejabat daerah, koordinasi juga dilakukan ke pengelola wisata agar lebih waspada.
Kepala Kantor SAR Bandung Slamet Riyadi menuturkan, pada momen Lebaran nanti, tentu tempat-tempat wisata pantai di wilayah utara Jabar akan dipenuhi wisatawan. Karena itu, kewaspadaan dari pengelola wisata dan masyarakat memang perlu dibangun walaupun ketinggian banjir rob di utara Jabar dangkal.
"Saya sudah menyurati ke pengelola-pengelola wisata untuk lebih waspada. Dan koordinasi ke daerah-daerah yang di utara Jabar juga sudah," ujar Slamet.
Berdasarkan data dari BMKG, kata Slamet, banjir rob hanya terjadi di bibir pantai di wilayah utara Jabar, terutama di Cirebon. Meski begitu, ketinggian banjir rob di Cirebon masih di kisaran 30 sentimeter.
Kendati masih terbilang dangkal, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, bagi SAR Bandung, tidak ada titik-titik wilayah yang dikhususkan sebagai daerah rawan bencana sehingga semua titik termasuk kategori rawan.
"Kita prioritaskan semua wilayah agar selalu dalam pemantauan," ujar dia.
Kantor SAR Bandung juga sudah menurunkan satu kapal laut ukuran 36 di kawasan pantai di Cirebon, untuk memantau banjir rob di kawasan Pantura. Tak hanya itu, satu tim sudah disiapkan tempat destinasi wisata di Pangandaran.
"Di Cadas Pangeran juga ada satu tim, dan kalau tempat wisata yang berpotensi padat pengunjung, kami juga akan siapkan tim agar ke sana. Satu tim ada 12 orang," ujar dia.