REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Serangan bom bunuh diri baru-baru ini kembali menargetkan bandara. Bandara Ataturk di Istanbul menjadi target kelompok tak bertanggung jawab yang menewaskan 41 orang pada Selasa (28/6).
Sebelumnya, bandara Zavantem di Brussels, Belgia menjadi target serangan yang diklaim militan ISIS. Padahal, bandara menjadi lokasi dengan pengamanan paling ketat dibanding fasilitas moda transportasi lainnya.
Berdasarkan laman BBC News, pengetatan keamanan bandara memiliki catatan sejarah. Setelah beberapa insiden profil tinggi di awal tahun 70-an, pemindai sinar X dan detektor logam diperkenalkan untuk semua bagasi.
Selain itu, setelah 'Hindawi Affair' pada 1986, penumpang akan ditanya pada saat check-in apakah orang bisa membuka bagasi mereka. Setelah tragedi 9/11, langkah-langkah keamanan menjadi lebih ketat. Saat ini, juga lebih banyak barang sekarang dilarang dibawa di bagasi.
Baca juga: Gelombang Serangan Teror di Turki 2015-2016