REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Dua pelajar Indonesia yang dilaporkan akan kembali ke Tanah Air, sempat tertahan penerbangannya karena insiden serangan bom di bandara Ataturk, Turki. Kini keduanya telah terbang kembali ke Indonesia.
"Alhamdulillah dua pelajar Indonesia yang tertahan semalam di stasiun Yeni Bosna Istanbul, akibat bom di bandara Atarturk Turki (28/6) kemarin, kini telah memperoleh penjadwalan ulang tiket dari Turkish Airlines Istanbul-KL. Baru saja waktu Turki 17.40 take off. Mohon doanya," ujar Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki Azwir Nazar kepada Republika.co.id, Kamis (30/6).
Erfan Ramadhani dan Fajrul Hikmah sempat tertahan di Stasiun Yeni Bosna saat serangan bom terjadi. Seharusnya pesawat Turkish Airlines yang akan membawa mereka ke Indonesia terbang Rabu (29/6). Keduanya kemudian menjadwal ulang penerbangan mereka.
Di bandara keduanya mengatakan juga bertemu dengan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) lain yang bekerja di Jerman dan sedang transit di Istanbul menuju Indonesia saat kejadian. Setelah tertahan beberapa jam mereka kini telah diterbangkan kembali ke Indonesia.
Kondisi bandara Istanbul juga sudah kembali normal. Metro bawah tanah dan kendaraan umum maupun taksi sudah normal kembali sejak sekitar tujuh hingga delapan jam pascakejadian.
"Alhamdulillah sudah kondusif," kata Azwir.