REPUBLIKA.CO.ID, MANILA --Tidak akan ada kemewahan dalam pelantikan Rodrigo Duterte sebagai presiden Filipina, Kamis (30/6). Ia pun bisa langsung melakukan langkah nyata menghancurkan kejahatan, obat-obatan dan pelanggaran hukum.
Hanya media pemerintah yang akan diizinkan menghadiri upacara di Istana Malacanang, Manila. "Ini akan benar-benar berbeda. Tidak akan muncul botol sampanye dan keju,' kata Menteri Komunikasi Martin Andanar.
Presiden 71 tahun itu juga memiliki keingia kontroversial lain. Alih-alih menggunakan limusin Mercedes antipeluru presiden, Duterte ingin melakukan perjalanan dengan sebuah truk mobil terbuka.
Baca juga, Duterte, Presiden Filipina Terpilih yang Merengek di Makam Ibu.
Kampanye pemilu hampir seluruhnya berfokus pada momok pembunuhan, pemerkosaan, narkoba dan korupsi. Duterte, wali kota selama 22 tahun Davao.
Menurut kelompok hak asasi manusia, regu kematian di sana telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang sejak 1998, sebagian besar dari mereka pecandu, penjahat kecil dan anak jalanan. Ia menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan main hakim sendiri.