REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pencatatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov DKI, Heru Budi Hartono mengakui pencatatan aset di lembaga yang dipimpinnya sangat lemah. Menurut dia, kelemahan pencatatan aset sudah berlangsung lama.
Karena lemahnya pencatatan aset, kini Heru berinisiatif menempatkan staf untuk pendataan. Tugas staf pendataan itu malah kata Heru dilakukan terus menerus agar pencatatan aset bisa lebih baik.
Namun ia mengakui jumlah aset yang terlampau banyak tak sebanding dengan jumlah stafnya. "Oh ya, kita akui saja (lemah catat aset). Pendataan aset memang kita sedang berlangsung terus. Jadi pendataan aset itu zaman saya sudah mulai setiap wilayah menyisipkan lima staf yang kita pilih untuk mengetik terus menerus," katanya.
Dengan solusi pendataan aset oleh stat-staf tersebut, Heru mengaku sudah ada 300-400 aset SPKD yang berhasil di data dengan baik hingga saat ini. Tetapi ia menyebut sejumlah dinas memang mempunyai aset yang jumlahnya banyak.
"Sudah ada 300 SKPD yang sudah fix, 300 sampai 400. Sisanya masih kecil-kecil. Memang kita akui, misalnya dinas pendidikan, memang banyak asetnya, perlu waktu," ujarnya.
(Baca Juga: Pemprov DKI tak Izin BPN Saat Beli Tanah Sendiri)