REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik atau pulang ke kampung halaman telah menjadi sebuah tradisi bagi rakyat Indonesia. Namun sering kali hal ini dimanfaatkan oleh pelaku kriminal untuk membobol rumah yang kosong ditinggal mudik.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan gangguan-gangguan keamanan ketertiban masyarakat saat ditinggal mudik kerap kali terjadi di Jakarta.
Misalnya kata dia rumah yang ditinggal dalam keadaan baik namun saat balik justru sudah beranggotakan di bobol maling.
"Sehingga rumah-rumah kosong yang memang biasa ditinggal mudik tanpa menitipkan pada tetangganya atau RT dan RW setempat ketika kembali rumah dalam keadaan dibobol orang. Jadi kita berharap yang mudik meninggalkan rumah kosong titipkan ke tetangga, RT atau RW dan Bababintantibmas," ujarnya di Polda Metro Jaya, Kamis (30/6).
Selain himbauan kepada masyarakat, Badrodin juga memberikan himbauan pada personel Operasi Ramadniya 2016. Ia berharap supaya aparatnya dapat bersiaga dan tanggap dalam mengantisipasi kondisi-kondisi darurat saat mudik misalnya karena musim penghujan rawan akan banjir, badai, atau permukaan air laut yang pasang.
"Ini bisa terjadi bencana baik kapal tenggelam, kemudian banjir, tanah longsor, nah ini harus ada ke siap siagaan dan ke tanggapan dalam mengantisipasi keadaan darurat," katanya.