REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri kesehatan Nila F Moeloek menyambangi gedung Bareskrim Polri. Kedatangannya untuk koordinasi dan untuk ikut andil dalam melihat prarekonstruksi kasus vaksin palsu.
"Kami kesini dari Kemenkes ingin berbincang dengan Kabareskrim, apa langkah-langkah yang akan dilakukan Bareskrim yang tentu akan bersinergi dengan Kemenkes dan BPOM dan sebagainya," ujar Nila di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kamis (30/6).
Nila mengaku dalam pertemuan tersebut dijelaskan oleh penyidik Bareskrim tentang awal mula ditemukannya vaksin palsu tersebut. Sampai kemudian ditelusuri dan dilakukan penyidikan ke tempat-tempat lainnya.
"Ini yang penting juga bagi Kemenkes karena kami juga ingin melihat daerah-daerah mana atau radius di mana masyarakat yang mendapatkan vaksin palsu dan harus mengembalikan kekebalan tubuhnya," ujar Nila.
Sebelumnya Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Agung Setya mengatakan awalnya muncul penyelidikan vaksin palsu karena menemukan vaksin yang harganya rendah. Melihat perbandingan harga tersebut penyidik kemudian curiga dan segera melakukan penyelidikan pada sejumlah apotek-apotek.