Kamis 30 Jun 2016 18:28 WIB

Medco Setuju Akuisisi 82 Persen Saham Newmont

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Medco di Jakarta.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Gedung Medco di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk (‘MedcoEnergi”)  mengumumkan bahwa perusahaan telah setuju untuk mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (“AMI”) yang mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan nilai 2,6 miliar dolar AS. AMI sendiri juga telah mengumumkan bahwa perusahaan telah membeli NNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation.

Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro mengatakan transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis terhadap MedcoEnergi, mengingat operasi NNT yang berskala dunia. Akuisisi ini, lanjutnya, juga akan memperkuat posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan energi di level nasional dan internasional.

Sementara itu, Komisaris MedcoEnergi Group Muhammad Lutfi menambahkan, transaksi ini dianggap bersifat strategis, bukan hanya bagi MedcoEnergi Group tapi juga karena menjadi dua preseden penting bagi Indonesia dan investor internasional.

"Pertama, transaksi ini membuktikan bahwa kolaborasi antara perusahaan Indonesia, bank-bank BUMN, pemerintah, dan masyarakat dapat menghadirkan solusi atas setiap permasalahan di tanah air," ujar Hilmi melalui siaran pers, Kamis (30/6).

Kedua, lanjutnya, Newmont dan Sumitomo berhak menerima pujian karena telah menjadi teladan baru bagi investor internasional di sektor sumber daya alam yang sangat kooperatif dan suportif dalam memenuhi aspirasi masyarakat.

"Transaksi seperti ini akan menghadirkan berkah bagi semua pihak," ujarnya.

MedcoEnergi Group dan AP Investment bekerja sama mengakuisisi saham di AMI dengan dukungan dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Penyelesaian transaksi akan menunggu persetujuan dari pemerintah dan pemegang saham MedcoEnergi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement