REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Tanggul kolam lumpur Lapindo titik 67 di Porong Sidoarjo sempat jebol akibat guyuran hujan deras sejak Rabu (29/6) malam. Air yang ada di dalam tanggul sempat meluber dan menggenani pemukiman warga di sekitar tanggul.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo tersebut menyebabkan genangna di sepanjang ruas Jalan Raya Porong yang bersebelahan dengan tanggul tersebut. Ketinggian air sekitar 20 sentimeter atau hampir mencapai lutut orang dewasa.
Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Hengki Listriadi, menyatakan telah melakukan perbaikan tanggul kolam lumpur di titik 67 hingga pukul 10.30 WIB sudah selesai dikerjakan.
Perbaikan tersebut dengan cara menutup menggunakan jumbo bag atau karung yang berisi tanah. Pemasangannya dibantu dengan dua alat berat eksavator.
“Upaya ini dilakukan agar air yang di dalam penampungan tidak meluber meluas ke rumah warga, terutama ke arah Desa Glagah Arum, kecamatan Porong,” kata Hengki saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (30/6).
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi adanya hujan lanjutan, BPLS telah menyiagakan pompa boster di tanggul kolam lumpur titik 67. Selain itu juga disiapkan dua pompa paco dan satu pompa boster di titik 83, serta tiga kapal keruk di titik 42.
Secara terpisah, Humas Daop VIII Surabaya PT KAI, Suprapto, menyatakan genangan air di Jalan Raya Porong tersebut tidak mempengaruhi perjalanan kereta api. Rel kereta api ini memang terletak bersebelahan dengan Jalan Raya Porong.
“Untuk porong masih aman, dan masih bisa dilalui kereta api,” ujarnya.
Suprapto mengatakan, untuk mengantisipasi hujan lanjutan, PT KAI akan memperkuat tubuh badan rel dan menambah debit batu kricak. Penambahan debit batu kricak ini khusus di ruas rel yang bersebelahan dengan Jalan Raya Porong sampai Tanggulangin.