REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Prasetyo Boeditjahjono menjelaskan perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Kemarin kita buka puasa bareng, saya tawarkan mau dikeluarkan seperti kemarin per jarak tertentu atau sisanya sekaligus, 137 kilometer, kalau bisa semuanya ini dengan persyaratan yang bisa diselesaikan," ujarnya di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (30/6).
Persoalan utama, ia katakan, berada pada permasalahan tanah mengingat proyek ini merupakan investasi swasta. Oleh karenanya, pemerintah baru akan menerbitkan izin pembangunan pada sisa kilometer selama persoalan tanahnya sudah selesai.
"Saya pikir kalau izin pembangunan diberikan saat tanah belum siap ya kan nggak bener," lanjutnya.
Berdasarkan laporan yang ia terima, total tanah yang diselesaikan sudah mencapai 50 persen. Sebagian besar berada di wilayah bahu jalan tol, dan yang ada di PTPN VIII Walini. "Yang lainnya masih proses," katanya menambahkan.