Jumat 01 Jul 2016 05:19 WIB

KPK Tangkap Koruptor Selama Ramadhan, Ini Kata Ketua PBNU

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua PBNU Said Aqil Siradj
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua PBNU Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyatakan keprihatinannya terhadap kasus korupsi yang terus terjadi di Indonesia. Bahkan, sejumlah kasus justru muncul pada saat Ramadhan yang semestinya digunakan setiap orang berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Harusnya bulan puasa ini menjadi kesadaran bahwa perilaku kita sekecil apapun, akan dimintai pertanggung jawaban kepada Allah,” kata Said Aqil di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/6).

Ia menambahkan, kesadaran untuk tidak berbuat curang seperti halnya korupsi semestinya juga bukan datang dari ketakutan sanksi penegak hukum. Tetapi justru kesadaran itu seharusnya datang dari diri sendiri.

"Jadi para pejabat atau siapun lah tidak korupsi bukan karena takut kepada KPK atau bukan takut kepada polisi, tetapi takut kepada Allah, takut kepada Tuhan," ujarnya.

Dengan begitu, ia meyakini hal ini akan menimbulkan kepekaan saat hendak melanggar dari ketentuan hukum. “Itu pasti akan menimbulkan rasa sense, kepekaan ketika melanggar hukum takutnya kepada Tuhan,” ujarnya.

Keprihatinan Saiq Aqil tersebut memang beralasan. Pasalnya pada Ramadhan kali ini, KPK diketahui tiga kali menangkap tangan sejumlah pihak lantaran terlibat kasus suap.

Pada pekan awal Ramadhan, KPK menangkap tangan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi beserta tiga orang lainnya terkait peringanan perkara di PN Jakut yakni 15 Juni lalu. Kemudian dua hari lalu yakni Selasa (28/6) lalu, KPK menciduk anggota Komisi III DPR RI I Putu Sudiartana bersama empat orang lainnya terkait dugaan suap pembangunan proyek 12 ruas jalan di Sumatra Barat. Terbaru yakni pada Kamis (30/6) petang, KPK dikabarkan kembali menangkap tangan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berinisial S.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement