REPUBLIKA.CO.ID, Penulis J.K. Rowling mengembangkan cerita dunia persihiran dalam 'dunia' Harry Potter melalui cerita berseri daring terbaru berjudul History of Magic in North America. Sayangnya, kisah kedua yang terdapat dalam serial yang diterbitkan sejak maret lalu secara daring ini membuat Rowling dihujani kritikan oleh sebagian penggemar Harry Potter.
Cerita pendek berjudul Seventeenth Century and Beyond yang membuat Rowling menuai kritik merupakan kisah yang menceritakan awal mula berdirinya sekolah sihir di Massachusetts sekitar abad ke-17. Dalam cerita tersebut, Rowlings menceritakan bahwa sekolah tersebut didirikan oleh 'penjajah' (warga Eropa) yang datang ke benua Amerika Utara.
Sebagian penggemar Harry Potter yang dinilai 'terlalu sensitif' kemudian menilai cerita tersebut tidak pantas. Pasalnya, mereka menilai cerita kedua dari serial daring History of Magic in North America tersebut membuat Keturunan asli Amerika tersisihkan oleh keturunan kulit putih.
Berdasarkan hal tersebut, sebagian penggemar Harry Potter memberikan kritik pada Rowling. Mereka menuduh Rowling telah mengucilkan peran Keturunan Asli Amerika demi kepentingan penjualan bukunya semata.
"Sekarang kita melihat bangsa berkulit putih mendirikan institusi sihir yang menyerap pengetahuan penduduk asli sekaligus menghapus para penduduk asli," ungkap kandidat doktor dari Northwestern University, William J. Richardson seperti dilansir FoxNews.