REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Para penyelidik telah berhasil mengunduh data dari salah satu kotak hitam pesawat Egypt Air MS804 dan bersiap untuk menganalisisnya, komite penyelidikan Mesir mengatakan pada Rabu (Kamis WIB).
Pesawat jenis Airbus A320 itu jatuh di bagian timur Laut Mediterania saat menuju Paris dari Kairo pada 19 Mei lalu, menewaskan seluruh 66 orang yang ada di dalamnya. Penyebab kecelakaan masih belum diketahui.
"Informasi awal menunjukkan keseluruhan penerbangan direkam oleh alat perekam penerbangan (FDR) sejak lepas landas dari bandara Charles de Gaulle hingga rekaman terhenti di ketinggian 37.000 kaki dimana kecelakaan terjadi," Komite Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan, Rabu (29/6).
Kelompok pencari telah menyelamatkan kedua alat perekam penerbangan yang disebut kotak hitam itu. Para penyelidik saat ini bersiap menganalisa data dari perekam data penerbangan itu.
"Data yang tercatat menunjukkan konsistensi dengan pesan ACARS terkait adanya asap di kamar mandi dan sistem penerbangan," komite mengatakan.
ACARS adalah Sistem Komunikasi Pengenalan dan Pelaporan Pesawat, yang secara rutin mengunduh data perbaikan dan kesalahan kepada operator penerbangan. Pesawat itu telah mengirimkan serangkaian peringatan yang menandakan terdeteksi adanya asap di dalam pesawat.
Puing-puing bagian depan pesawat yang berhasil ditemukan menunjukkan tanda-tanda kerusakan bersuhu tinggi. Itu merupakan tanda fisik awal terjadi kebakaran di pesawat A320 itu, sebagai tambahan adanya pesan perbaikan yang menunjukkan keberadaan asap di toilet dan sistem penerbangan.
Komite mengatakan temuan itu akan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari sumbernya.
Baca: Jenderal Kamboja Dicopot karena Menolak Ditilang