Jumat 01 Jul 2016 11:20 WIB

PAD Pemprov Jabar 2015 Capai Rp 16 Triliun

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Realisasi APBD Tahun Anggaran 2015 Provinsi Jawa Barat sesuai dengan struktur APBD terdiri dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2015 realisasinya mencapai Rp 16,03 Triliun lebih atau sekitar 104,01 persen dari angaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 15,41 triliun lebih. Penerimaan PAD ini bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain PAD yang sah.

Heryawan menjelaskan, pendapatan daerah yang bersumber dari PAD, dana perimbangan, dan lain-lain sampai 31 Desember 2015 dapat direalisasikan sebesar Rp 24 triliun lebih atau 100,12 persen dari anggaran pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp 23,98 triliun. Sedangkan pajak daerah pada 2015 mencapai Rp 14,61 triliun lebih atau sekitar 102,39 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 14,27 triliun lebih.

"Sedangkan realisasi retribusi daerah mencapai Rp 73,40 miliar lebih atau sekitar 124,38 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 59,01 miliar lebih," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Kamis malam (30/6).

Aher mengatakan, untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan realisasinya mencapai Rp 281,66 miliar lebih atau 101,06 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 278,69 miliar lebih. Sedangkan penerimaan dari lain-lain PAD yang sah terealisasi sebesar Rp 1,06 triliun lebih atau mencapai 132,43 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 800,94 miliar lebih.

Aher pun menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak, khususnya Dinas Pendapatan Daerah Jawa Barat yang telah bisa meningkatkan PAD Jawa Barat pada APBD Anggaran 2015 lalu. Naiknya pendapatan ini, menurut Aher, karena kinerja pemerintahannya yang baik.

Namun, Aher tak menampik adanya kinerja turun karena perlambatan ekonomi serta berkurangnya dana yang diberikan pemerintah pusat. “Tapi Alhamdulillah pajak daerah naik, terlampaui," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement