REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menjawab kabar miring yang menyebut dirinya menerima bingkisan parcel dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Karding, begitu akrab disapa, menyatakan justru ia tida tahu menahu soal parcel tersebut. Informasi itu justru ia dapatkan dari beberapa wartawan yang mengkonfirmasi kepada dirinya. Dalam beberapa hari terakhir sampai saat ini Abdul Kadir Karding sedang melaksanakan tugas di Palu.
Menurut anggota Komisi III DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dalam keterangannya kepada Republika di Jakarta, Jumat (7/7), meski berterimakasih, tetapi pihaknya menegaskan sebagai pejabat publik tak bisa menerima bingkisan parcel dari pihak manapun. “Wajib hukumnya menghindari pemberian-pemberian parcel seperti itu.”
Karding mempersoalkan pengerimian tersebut dari banyak hal . Di antaranya ketidakterkaitan Komisi III dengan BPK. Belum lagi jika dilihat alamat pengiriman juga bermasalah.
Sejak 2014 ia berdomisili di Perumahan DPR Kalibata, sementara alamat parcel tertuju di Permata Hijau. “Jadi saya tak tahu-menahu dan sama sekali tidak ada konfirmasi pengiriman apapun,” tuturnya.