REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalur selatan Jabar di Jalan raya Rancaekek-Cicalengka atau kawasan industri Kahatex, Kabupaten Bandung mulai digenangi air banjir akibat hujan deras mengguyur kawasan itu, Jumat (1/7) malam.
Air mulai menggenangi sebagian pinggiran badan jalan raya sekitar gerbang utama Pabrik Kahatex, kemudian di kawasan industri di Warung Cina dan beberapa titik lainnya sepanjang Jalan Raya Rancakek sampai Parakanmuncang.
Sejumlah sepeda motor maupun kendaraan mini bus berupaya menghindari genangan air akibat luapan solokan di pinggir jalan itu. Sebelumnya hujan deras mengguyur kawasan Jalan raya Rancaekek-Cicalengka sejak Jumat sore, hingga menyisakan genangan air.
Selain itu, jalur utama Rancaekek-Cicalengka, terputus akibat banjir luapan Sungai Citarik di Kampung Citarik, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka. Kendaraan roda dua maupun empat dari arah Cicalengka menuju Rancaekek maupun sebaliknya tidak dapat melintasi jalur itu.
Pengendara yang hendak ke kota Kecamatan Cicalengka maupun ke Rancaekek terpaksa memutar arah dengan jarak tempuh yang lebih jauh. "Banjir di Citarik sudah biasa terjadi setiap hujan pasti banjir menutup jalan Cicalengka," kata Yadi Setiabudi warga Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka.
Yadi pengendara sepeda motor terpaksa memutar arah dengan jarak tempuh lebih jauh akibat banjir di Citarik.
Ia berharap persoalan banjir di Citarik sebagai penghubung antar kecamatan dan kawasan industri Kahatex sebagai jalur nasional dapat segera diatasi oleh pemerintah. "Sampai sekarang ini persoalan banjir di Citarik belum pernah usai, termasuk banjir yang di Rancaekek juga, masih saja terjadi kalau hujan deras," kata Yadi.