REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Seorang gadis Israel 13 tahun meninggal di rumah sakit setelah ditikam oleh seorang yang diduga warga Palestina di sebuah pemukiman, Tepi Barat, Kamis (30/1).
Departemen Luar Negeri AS, melalui juru bicaranya John Kirby mengonfirmasi korban adalah warga Amerika Serikat.
"Kami mengonfirmasi dia adalah seorang warga AS," ujar Kirby dalam konferensi pers, dilansir dari Russia Today.
Hallel Yaffa Airel, gadis Israel berusia 13 tahun diserang oleh pelaku di pemukiman Israel Kiryat Arba, Tepi Barat. Pelaku memanjat pagar keamanan sebelum akhirnya insiden tersebut terjadi.
Sebelumnya, media massa Israel menyebut warga Palestina sebagai pelaku pembunuhan. Times of Israel dan Reuters menyebut berbeda identitas pelaku penyerangan. Times of Israel menyebut pelaku penyerangan remaja Palestina berusia 17 tahun.
Sementara Reuters menyebut berusia 19 tahun dan tinggal di dekat desa Palestina, Bani Naim. Surat kabar Israel melaporkan awal insiden ketika anak muda Palestina melompat pagar dan masuk ke sebuah rumah dan ke kamar tidur.
Pelaku kemudian membunuh korban dengan beberapa luka tusukan. Setelah mendengar jeritan anaknya, sang ayah bersama tim respons masyarakat sipil akhirnya menembak pelaku hingga tewas.
Usai kejadian itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu langsung mengutuk insiden ini seraya mencabut izin kerja pelaku dan keluarganya di Tepi Barat.