REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Jumlah kasus pembunuhan di Republik El Salvador, Amerika Tengah, dilaporkan mengalami penurunan secara signifikan pada bulan Juni 2016.

Pihak berwenang mengatakan, angka kasus pembunuhan turun 51 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

"Tercatat 331 kasus pembunuhan selama bulan Juni atau sekira 11 kasus per hari. Angka tersebut turun dibandingkan 677 kasus pada bulan Juni 2015," ungkap Direktur Polisi Howard Cotto dilansir laman Reuters Sabtu (1/7).

Perubahan tersebut dikaitkan dengan langkah keamanan baru yang digencarkan pemerintah. Sejak April 2016, pemerintah meluncurkan program baru yang mengambil alih kendali penjara dan sejumlah wilayah yang semula dikuasai sekelompok geng kriminal.

Upaya tersebut dinilai membantu penahanan anggota geng dan menghindari banyak adu senjata. Di sisi lain, juru bicara geng mengatakan angka penurunan pembunuhan tercapai berkat gencatan senjata yang dicapai pada bulan Maret.

Meskipun terjadi perlambatan angka pembunuhan selama bulan Juni, angka pembunuhan di El Salvador selama enam bulan pertama tahun 2016 justru meningkat. Data resmi mencatat 3.050 kasus pembunuhan, naik 6,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Tahun lalu, skala kasus pembunuhan di El Salvador adalah 103 per 100.000 penduduk. Tingkat tersebut merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika