Sabtu 02 Jul 2016 14:45 WIB

PBB Minta Penyelidikan Kekerasan Terhadap Muslim di Myanmar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Muslim Rohingya menjadi komunita Muslim di Myanmar
Foto: geo.tv
Muslim Rohingya menjadi komunita Muslim di Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, NAY PYI TAW -- Sebuah penyidik hak asasi manusia PBB pada Jumat (1/7) mendesak pemerintah Myanmar yang dipimpin oleh pemenang hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi untuk menyelidiki serangan pekan lalu di sebuah masjid. Suu Kyi juga diminta untuk menindak kekerasan agama yang terjadi di negaranya.

Dalam salah satu ledakan kekerasan antar agama paling serius, sekelompok orang dari sebuah desa di Myanmar tengah pekan lalu menghancurkan sebuah pembangunan masjid dan memukuli seorang pria Muslim. Dalam insiden terpisah pada Jumat, umat Buddha membakar masjid di utara negara bagian Kachin.

Serangan menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Suu Kyi saat berhubungan dengan warisan dekade pemerintahan junta dan pahitnya perbedaan agama dan etnis di Myanmar. Ketegangan agama telah mendidih di negara mayoritas Buddhha tersebut selama hampir setengah abad kekuasaan militer.

Ketegangan pada 2012 meluap menjadi bentrokan antara Muslim Rohingya dan etnis Rakhine Buddha. Kekerasan antara Muslim dan Buddha di bagian lain negara itu kembali terjadi pada 2013 dan 2014.