REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jelang Lebaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan monitoring ketersediaan bahan pangan dan pengawasan bahan berbahaya di ITC Depok, Sabtu (2/7). Monitoring dilakukan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
"Kami monitor masa kadaluarsa untuk makanan kemasan dan juga menguji langsung beberapa makanan yang diduga mengandung formalin dan pewarna. Beberapa makanan yang diuji antara lain sosis sapi, sosis ayam, bakso, tahu, kolang-kaling, mie kemasan, kwetiau, cincau, dan parcel untuk diperiksa tanggal kadaluarsanya," ujar Idris.
Dari hasilnya, Pemkot Depok hanya menemukan sebagian kecil yang bermasalah, yaitu dua buah kaleng yang kondisinya cacat, barangnya langsung disita. Sementara itu, untuk pengujian makanan, tidak ditemukan bahan berbahaya.
"Hanya ada kaleng yang cacat, selebihnya aman. Parcel pun sempat kami buka dan hasilnya tidak ada yang bermasalah," kata Idris.
Selain itu, Idris juga melakukan pengecekan kondisi tempat penyimpanan daging di lokasi tersebut, dari situ diketahui bahwa, mesin pendinginnya berjalan tidak maksimal. Hal tersebut langsung mendapat teguran dari Idris, beliau meminta kepada pihak swalayan untuk membenahinya.
"Khusus untuk penyimpanan makanan segar, kami meminta untuk pihak swalayan untuk memperhatikannya juga. Karena itu juga menentukan kualitas makanan," ucap dia.