Ahad 03 Jul 2016 03:54 WIB

Intelijen Sebut Serangan Istanbul Bisa Terjadi di Jerman

Petugas kepolisian berjaga-jaga di Bandara Ataturk, (29/6),  setelah pengeboman yang terjadi di sana.
Foto: EPA
Petugas kepolisian berjaga-jaga di Bandara Ataturk, (29/6), setelah pengeboman yang terjadi di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Serangan dilakukan oleh ISIS menjadi ancaman keamanan bagi Jerman. Tragedi teror yang terjadi di Bandara Ataturk Istanbil Turki sangat mungkin terjadi di Jerman, ungkap kepala agen intelijen domestik Jerman kepada koran lokal Sabtu setempat.

Tiga pria yang diduga terlibat ISIS melakukan bom bunuh diri yang membunuh 44 orang di bandara utama Istanbul Rabu kemarin. Pengeboman tersebut menjadi serangan paling mematikan di Turki tahun ini.

"Kita tidak bisa mengesampingkan kalau serangan di Istanbul tidak akan terjadi di negara kita," ujar Hans-Georg Massen.

Dia mengatakan serangan di Eropa menjadi makin penting bagi ISIS. Tujuannya untuk mengintimidasi dan mengirim pesan bagi ISIS masih ada.

Survei yang dilakukan lembaga Emnid untuk koran Sonntag menemukan bahwa hampir dua pertiga warga Jerman (62 persen) percaya kalau serangan serupa Istanbul atau Brussel bisa saja terjadi di bandara Jerman. Sisanya meyakini tidak akan terjadi (33 persen).

Sedang separuh dari 502 warga yang dimintai pendapatnya atau 57 persen meminta pengetatan keamanan di bandara Jerman demi menghindari serangan serupa. Hanya 39 persen yang tidak meminta pengetatan keamananan, dikutip dari Reuters.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement