REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Kelompok grup hak sipil Islam mengatakan, Sabtu (2/7), seorang pria Muslim dipukuli di luar Fort Pierce Islamic Center, tempat penembak insiden Orlando Omar Mateen menjadi jamaah. Kelompok itu juga mengatakan kepolisian setempat menolak permintaan tambahan penjagaan di Islamic Center meski tempat itu sudah berulang kali menerima ancaman.
Council on American-Islamic Relations (Cair) mengeluarkan pernyataan mengatakan truk warna putih berhenti depan masjid pukul 16.15 dan seorang pria mengatakan, "kalian Muslim perlu kembali ke negara masing-masing".
Pernyataan kemudian mengatakan sang pria memukuli seorang Muslim, mengakibatkan trauma kepala dan gigi yang tanggal. Korban namun tidak dipaparkan identitasnya dan tidak dijelaskan apakah ia dirawat di RS. Kantor Sherif St Lucie tidak bersedia merespons kabar ini.
Menurut Cair, polisi sudah berulang kali mengabaikan permintaan pengetatan keamanan sejak Mateen menembak mati 49 orang dan melukai 53 orang lainnya di kelab malam LGBT dua pekan lalu. Cair menambahkan, sejumlah masjid menerima peningkatan ancaman dan tindakan intimidasi termasuk motor yang mengelilingi masjid Fort Pierce dan masjid lain di Orlando yang dikenai aksi vandalisme, dikutip dari The Guardian, Ahad (3/7).