Ahad 03 Jul 2016 12:08 WIB

Ruhut: Status Putu Sedang Diproses

Anggota Komisi III DPR fraksi Demokrat I Putu Sudiartana (tengah) mengenakan rompi tahanan usai diperiksa di Gedung, KPK, Jakarta, Kamis (30/6) dini hari.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Anggota Komisi III DPR fraksi Demokrat I Putu Sudiartana (tengah) mengenakan rompi tahanan usai diperiksa di Gedung, KPK, Jakarta, Kamis (30/6) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjelaskan bahwa status keanggotaan kadernya, I Putu Sudiartana yang ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari lalu, masih dibicarakan secara internal partai.

"Dia lagi diproses, kalau ada dua alat bukti kami tidak segan langsung memecat," ujarnya di sela-sela acara pelepasan mudik gratis Partai Demokrat di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Ahad (3/7).

(Baca juga: PD Persilakan Kasus Putu Sudiartana Diusut Tuntas)

Sebagai kader yang membidangi urusan hukum di dalam partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu, ia mengingatkan agar seluruh anggota Partai Demokrat menjauhi pelanggaran seperti tindakan menerima suap, mengingat akhir-akhir ini banyak anggota dewan DPR RI terlibat kasus dugaan korupsi.

"Saya ingatkan kader saya, jangan main api kalau tidak mau terbakar," ucap Ruhut, menegaskan.

I Putu Sudiartana yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat yang ditangkap KPK atas dugaan tindak pidana korupsi terkait rencana pembangunan 12 proyek ruas jalan di Provinsi Sumatera Barat. Putu diamankan bersama tiga orang lain di tiga lokasi berbeda pada Selasa (28/6).

Setelah operasi tangkap tangan KPK, Partai Demokrat memutuskan memberhentikan I Putu Sudiartana dari jabatannya sebagai Wakil Bendahara DPD Demokrat Provinsi Bali.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyampaikan kasus hukum yang melibatkan Putu Sudiartana dilakukan atas dasar kepentingan pribadi yang bersangkutan, dan tidak ada keterkaitannya dengan kepentingan partai.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement