REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Satuan tugas pemusatan latihan daerah (pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Sulawesi Tenggara mengimbau para atlet senantiasa menjaga kebugaran selama menjalani masa cuti lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.
Ketua Umum KONI Sultra Lukman Abunawas mengatakan cuti lebaran Idul Fitri diberikan kepada atlet dan pelatih untuk kembali bergabung bersama keluarga.
"Pelatih membekali para atlet dengan program latihan ringan untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil. Berat badan atlet harus tetap terkontrol," kata Lukman Abunawas di Kendari, Ahad (3/7).
Khusus atlet diharapkan menjadikan kesempatan perayaan Idul Fitri untuk memohon doa restu dari orang agar memuluskan cita-cita merebut prestasi terbaik di arena PON XIX Jawa Barat.
"Latihan keras tidak cukup untuk mengantarkan seorang atlet menjadi juara. Doa orang tua, keluarga dan sahabat serta ridha Allah adalah segala-galanya," katanya.
Pelatih sepak takraw Sultra Heriansyah mengatakan cuti lima hari dari aktivitas berlatih dipastikan berpengaruh terhadap fisik atlet yang sudah menjalani latihan sekitar dua bulan.
"Sebenarnya istirahat latihan lima hari berdampak pada kemampuan atlet tetapi karena Idul Fitri juga penting untuk bergabung dengan orang tua dan keluarga maka harus diizinkan," kata Heriansyah.
Namun demikian, atlet sepak takraw diimbau untuk menjalani latihan ringan sekadar mempertahankan kondisi fisik dan teknik yang sudah menunjukan perkembangan yang menggembirakan.
"Setiap atlet dibekali bola takraw sehingga mereka selalu sadar untuk menjalani latihan ringan di kampung," katanya.
Pengprov PSTI Sultra menggembleng enam atlet putra untuk berlaga pada pesta olahraga empat tahunan, PON XIX 17-29 September 2016 Jawa Barat.