REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menghadiri upacara "mepandes" atau potong gigi massal yang diikuti oleh 344 orang, di Denpasar, Ahad (3/7).
Pastika di sela-sela menghadiri ritual tersebut mengharapkan dengan telah dilaksanakannya tahapan ritual potong gigi akan mampu menjadikan yang bersangkutan lebih dewasa, baik dalam berpikir, berkata maupun dalam berbuat.
Dalam agama Hindu, upacara "mepandes" merupakan bagian dari ritual yang dilakukan ketika seorang anak mulai menginjak usia remaja atau sudah dewasa dan bertujuan untuk mengendalikan enam sifat buruk yang ada dalam manusia atau lebih dikenal dengan istilah Sad Ripu.
Menurut dia, manusia yang lebih dewasa sudah seharusnya mampu melepaskan diri dari sifat kekanak-kanakan dan bisa menjadi manusia yang utama. "Jadilah manusia yang utama, yang penuh kesadaran, sadar akan dirinya, mau kemana dan untuk apa, sadar akan kewajibannya sebagai penerus keluarga, sebagai warga masyarakat serta sebagai warga negara," ucapnya pada acara yang digelar klan Pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) itu.
Terkait pelaksanaan upacara mepandes dan upacara atma wedana (penyucian roh leluhur) yang diselenggarakan secara masal, Pastika menyampaikan apresiasinya. Ia berharap ritual yang digelar secara massal dengan sederhana dan penuh rasa kebersamaan ini akan semakin menumbuhkan semangat gotong royong di kalangan umat Hindu.
"Walaupun dilaksanakan secara sederhana, tetapi semua dilakukan sesuai dengan sastra agama baik itu tahapannya, bebantenannya (sesajen) maupun proses upacaranya. Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya," kata Pastika.
Sementara itu, Sekretaris Jendaral Pasemetonan MGPSSR I Wayan Winatha menyampaikan upacara mepandes masal dan upacara atma wedana merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh pasemetonan ini dan dari tahun ke tahun , dengan jumlah peserta yang mengikuti terus meningkat. Untuk tahun ini upacara mepandes diikuti oleh 344 orang dan melibatkan sekitar 50 sangging (petugas potong gigi) dan dipimpin oleh Ida Pandita Empu Dakhsa Pramangga Yoga dari Griya Tasik Kencana Denpasar.
Sementara itu untuk upacara Atma Wedana akan diselenggarakan keesokan harinya Senin (4/7) dan upacara Nyegara Gunung pada 6 Juli yang akan datang.
Turut hadir dalam acara mepandes masal tersebut Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Pengurus MGPSSR serta undangan lainnya.