Ahad 03 Jul 2016 18:59 WIB

Mahasiswa Penembak Sopir Angkot Beli Senjata Rp 5 Juta

Ilustrasi
Foto: Antara/R. Rekotomo
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Resor Bogor Kota, Jawa Barat menyelidiki asal senjata api rakitan yang digunakan Adnan Tri Wardhana (22) seorang mahasiswa yang menembak sopir angkot.

Kepala Bagian Operasi Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo menyebutkan, pelaku telah ditangkap dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor Kota, petugas melakukan pengembangan perolehan senjata api yang digunakannya. "Senjata api yang digunakan jenis revolver tetapi rakitan," katanya, Ahad (3/7).

Ia mengatakan, dari keterangan pelaku, senjata api tersebut dibeli di wilayah Bandung sejak Juni 2016. Pelaku membelinya dengan harga Rp 5 juta. "Pelaku membeli senjatanya di wilayah Bandung, tempat yang biasa menjual senjata angin," katanya.

Dari keterangan pelaku, awalnya ia membeli senjata angin senilai Rp 2 juta. Selang enam bulan setelahnya, senjata angin tersebut dijualnya dengan harga Rp 1,5 juta. "Pelaku lalu membeli senjata api rakitan jenis revolver di tempat penjual senjata angin di Bandung dengan harga Rp 5 juta," katanya.

Kepolisian masih menyelidiki motif pelaku membeli senjata, mengingat status pelaku adalah mahasiswa semester empat di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bogor. "Pelaku mahasiswa semester empat di Universitas Pakuan. Kami sedang mencoba mengkonfirmasi statusnya, tetapi di kampus sedang tidak ada aktivitas karena sudah libur," katanya.

Adnan Tri Wardhana ditangkap aparat Kepolisian Resor Bogor karena melakukan penembakan terhadap sopir angkot trayek 03 jurusan Baranangsiang-Bubulak yang menyebabkan korban luka-luka serta korban lainnya seorang penumpang.

Peristiwa penembakan terjadi Sabtu (2/7) sekitar pukul 23.30 WIB, bertempat di Jl Mayjen Ibrahim Adi, tepatnya di depan SMK Infokom Sindang Barang, Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat. (Baca: Dorrr! Seorang Mahasiswa Tembak Penumpang dan Sopir Angkot)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement