Pemudik Pakai Kapal Laut Makin Sedikit

Red: Andi Nur Aminah

Ahad 03 Jul 2016 20:59 WIB

Calon penumpang berjalan menuju KM Tidar tujuan Surabaya dan Makassar di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/6). (Republika/Raisan Al Farisi) Foto: Republika/Raisan Al Farisi Calon penumpang berjalan menuju KM Tidar tujuan Surabaya dan Makassar di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pemudik yang pulang kampung menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, semakin sedikit. minim.  Hingga Ahad (3/7) atau H-3 jelang Idul Fitri 1437 Hijriah, jumlahnya terpantau sedikit.

Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M Hasani mengatakan sejak H-18 atau 18 Juni 2016 hingga H-3 (3 Juli), jumlah pemudik turun 41,37 persen dibanding periode sama tahun lalu. "Penyebabnya tahun ini tidak ada lagi angkutan penumpang kapal laut gratis untuk mudik. Tahun lalu ada empat kapal," ujarnya.

Penyebab kedua, menurut dia, pada tahun ini lebih banyak perusahaan swasta dan juga pemerintah yang menggelar mudik bersama menggunakan bus. Sehingga terjadi peralihan moda transportasi.

Selain itu, Bay menegaskan banyak juga penumpang kapal laut yang beralih ke pesawat udara pada tahun ini. "Ini bisa juga pertanda baik karena berarti tingkat kesejahteraan masyarakat naik kan, jadi lebih pilih pesawat," ucapnya.

Sejak H-18 hingga H-3, jumlah pemudik yang berangkat dari Tanjung Priok sebanyak 8.742 orang. Angka itu turun dibandingkan 2015 yang sebesar 14.910 orang. Puncak arus mudik di Tanjung Priok diperkirakan Bay sudah terjadi pada H-7 atau 29 Juni 2016 dengan 2.006 pemudik yang berangkat.

Bay mengatakan layanan tol laut yang melewati Tanjung Priok juga belum optimal. Bahkan pada Ahad (3/7) hingga 8 Juli nanti, layanan dari tiga kapal Roro rute Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung ke Tanjung Priok (pulang pergi) dihentikan karena terdapat kerusakan mesin. "Jadinya tidak bisa memenuhi jadwal pelayaran yang sudah ditentukan sebelumnya," ujar Bay.

Terpopuler