REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Irak menyatakan berkabung nasional tiga hari atas ledakan bom di ibu kota Baghdad. Sedikitnya 125 orang dilaporkan tewas dan sekitar 150 luka-luka akibat peristiwa tersebut.
Dilansir BBC Senin (4/7), sebuah truk berisi bahan peledak meledak di Karrada. Saat itu warga sedang ramai berbelanja yang sedang berpuasa.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengunjungi tempat kejadian setelah peristiwa terjadi. Usai kunjungannya tersebut Haider kemudian memutuskan hari berkabung nasional tiga hari.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Ledakan tersebut disebut sebagai serangan mematikan tahun ini.
Utusan PBB untuk Irak Jan Kubis menyebut serangan tersebut merupakan tindakan pengecut. Jan juga menilai hal itu merupakan perbuatan yang keji.
Jan menilai serangan tersebut merupakan upaya balas dendam ISIS. Hal itu setelah pasukan keamanan Irak kembali merebut kota Falluja dari mereka.
"Menderita kekalahan di medan perang sedang mencari untuk membalas kerugian dengan manargetkan warga sipil yang rentan," kata Jan.