Senin 04 Jul 2016 10:01 WIB

Presiden Sidang Majelis Umum PBB Geram Serangan Bom Baghdad

Warga menyalakan lilin di lokasi pengeboman bunuh diri di Karada, sebuah tempat perbelanjaan sibuk di Baghdad, Ahad, 3 Juli 2016. Saat itu, banyak warga sedang berbelanja untuk kebutuhan Idul Fitri.
Foto: AP Photo/Hadi Mizban
Warga menyalakan lilin di lokasi pengeboman bunuh diri di Karada, sebuah tempat perbelanjaan sibuk di Baghdad, Ahad, 3 Juli 2016. Saat itu, banyak warga sedang berbelanja untuk kebutuhan Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Sidang Majelis Umum PBB Mogens Lykketoft menyampakan kegeramannya pada Ahad (3/7) mengenai pengeboman bunuh diri di Ibu Kota Irak, Baghdad yang menewaskan 126 orang dan membuat banyak orang lagi luka parah.

"Aksi kekerasan mengerikan ini dilakukan terhadap banyak orang, termasuk banyak anak kecil, selama bulan suci Ramadhan membuat orang geram. Serangan tercela ini harus dikutuk dengan sekeras-kerasnya," kata Lukketoft di dalam satu pernyataan.

"Hati dan doa kami tertuju kepada korban dan orang yang mereka cintai. Dalam menghadapi teror, kami dengan kuat mendukung rakyat dan Pemerintah Irak," kata Presiden Sidang Majelis Umum tersebut.

Baca: PM Irak Dihujat Pascabom Baghdad

Sedikitnya 126 orang, termasuk 25 anak, tewas pada Sabtu malam (2/7) dalam serangan di satu pusat perbelanjaan di Baghdad. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror mematikan di Irak itu, yang ketiga dalam satu pekan.

Serangan tersebut adalah yang merenggut paling banyak korban jiwa di Irak, tempat militer memerangi anggota ISIS. Wilayah komersial yang sibuk di Baghdad Selatan diserang pengebom mobil bunuh diri sekitar pukul 01.00 waktu setempat (05.00 WIB).

Bangunan tiga lantai itu hancur total ketika banyak orang berada di dalamnya. Banyak korban adalah perempuan dan anak-anak. Ledakan kuat itu membakar pusat pertokoan tersebut dan empat bangunan di dekatnya.

Banyak toko dan kios hangus dan hancur, selain menghancurkan puluhan kendaraan warga sipil di lokasi.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement