Senin 04 Jul 2016 11:48 WIB

Indonesia Kutuk Serangan Teror Bom Baghdad

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Pelayat mengusung peti jenazah Hamza Jabbar (37 tahun) yang tewas karena serangan bom di Karada, Baghdad, Irak, 3 Juli 2016.
Foto: AP Photo/Anmar Khalil
Pelayat mengusung peti jenazah Hamza Jabbar (37 tahun) yang tewas karena serangan bom di Karada, Baghdad, Irak, 3 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengecam keras serangan teror bom di distrik komersial Kota Baghdad, Irak menjelang Hari Raya Idul Fitri pada Ahad (3/7). Serangan tersebut mengakibatkan lebih dari 125 orang warga sipil meninggal, termasuk 25 anak-anak. Lebih dari 150 orang lainnya dilaporkan luka-luka.

Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga serta pemerintah dan rakyat Irak. Meski dalam situasi sulit, Indonesia percaya aparat keamanan Irak mampu mengatasi tantangan keamanan ini dengan cepat dan tepat.

Baca: Presiden Sidang Majelis Umum PBB Geram Serangan Bom Baghdad

"Indonesia menyampaikan solidaritasnya dengan Irak dalam memerangi terorisme dan terus mendorong kerjasama internasional yang lebih erat dalam melawan terorisme yang kita hadapi bersama," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Hingga siaran pers ini dikeluarkan, informasi yang diterima dari Kedutaan Besar RI di Baghdad menyebut tidak ada WNI yang menjadi korban. Saat ini tercatat ada 50 orang WNI di Baghdad dan total 750 orang di Iraq. 

WNI yang berada di Irak khususnya Baghdad diimbau menjaga keamanan pribadi, tetap waspada dan hati-hati. "Untuk sementara waktu mohon menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat dijadikan target teror serta mengikuti arahan dan imbauan otoritas keamanan setempat," katanya.

Bagi keluarga WNI yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Baghdad nomor telpon:  +9647806610920, +9647506978194 atau Hotline Kementerian Luar Negeri di +6281290070026.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement