REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemacetan panjang di gerbang tol keluar Brebes Timur (Brexit) membuat sebagian mobil pemudik kehabisan bensin. Tak hanya sampai di situ, jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di area sekitar yang tergolong minim membuat pemudik kesulitan mengisi bensin.
Namun, pihak kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan jalur mudik tak lepas tangan. Mereka mencari cara dan jalan keluar untuk mengatasi problem tersebut.
"Kami bekerjasama dengan Pertamina, mengizinkan pemudik beli bensin dalam bentuk eceran. Bensin eceran itu didistribusikan. Polisi kerja keras membantu pemudik," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul kepada Republika.co.id, Senin (4/7).
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sempat menyarankan agar kepolisian 'memaksa' pengguna tol untuk tidak keluar di exit Brebes Timur. Atau ruas tol Brebes Timur ditutup saja sampai kondisi lalin mencair. Menanggapi hal ini, Martinus menyebut bahwa hal itu sudah dilakukan.
"Di KM 174 Sumber Jaya kita keluarkan, kemudian di KM 188 Palimanan, dan KM 233 Palikanci. Tapi kan ketemunya di Brexit. Jadi yang dari Pantura lewat situ juga sehingga volume kendaraan luar biasa," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Martinus mengatakan hingga kini tingkat kecelakaan belum ada yang menonjol yang berakibat fatal. Selama operasi Ramadniya 2016, Kepolisian akan mendata jumlah kecelakaan mulai dari 30 Juni hingga 15 Juli mendatang.
Martinus pun mengimbau para pemudik yang melewati jalur Brexit agar bersabar. "Kobarkan tingkat kesabaran tinggi, apalagi di ruang publik. Semua tujuan (para pemudik) sama, untuk bisa pulang ke kampung halaman," ujarnya.