REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahan bakar khusus (BBK) dalam kemasan dan BBM yang disediakan oleh PT Pertamina (Persero) diharapkan jadi solusi untuk konsumen yang terjebak kemacetan di tol baru yang jadi idola pemudik tahun ini, Pejagan-Brebes Timur.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina menjamin pasokan BBM selama arus mudik 2016. Menurut dia, sesuai perkiraan mudik tahun ini menghadirkan tantangan baru bagi Pertamina dengan beroperasinya tol baru, Pejagan-Brebes Timur atau populer disebut "Brexit".
Berbagai langkah, katanya, seperti pengawalan untuk tanki BBM dengan dari kepolisian untuk memecah kemacetan, penyediaan kantong-kantong BBM di SPBU yang diproyeksikan menjadi tempat masyarakat mengisi BBM telah dijalankan. Langkah terobosan baru juga dilakukan berupa layanan pengiriman BBK dalam kemasan.
"Masyarakat yang terjebak kemacetan parah, kami sediakan BBK kemasan yang dapat diantar menuju lokasi kendaraan berada di dalam tol. Selain itu kami akan kerahkan mobil-mobil kecil untuk mengangkut drum-drum BBM nonsubsidi untuk menyisir masyarakat yang memerlukan BBM. Pengisian akan dilakukan oleh petugas yang dikawal oleh kepolisian," kata Wianda, Senin (4/7).
Sebanyak empat mobil pick up mengangkut BBM jenis Pertalite dan Dexlite dengan kapasitas 1,5 KL per mobil akan menyisir masyarakat yang memerlukan BBM. Jumlah SPBU yang menjual BBK kemasan di Brebes juga ditambah menjadi tujuh unit.
Pertamina, katanya, juga menyiapkan kios Pertamax di rest area 252 A di area Pejagan. Selain itu, Pertamina telah membuka beberapa SPBU di titik kemacetan dari Pejagan-Brebes Timur, seperti di Pejagan KM 258, Brebes Barat KM 254, dan Brebes Exit KM 266.
"Di KM 252 semalam kami sudah melayani lebih dari 200 kendaraan yang kehabisan BBM di dalam tol dengan total penyaluran lebih dari 2.000 liter Pertalite dan Dexlite," ungkapnya.
Wianda juga mengatakan pada 2 Juli lalu Pertamina telah menyalurkan Pertalite dan Pertamax masing-masing 248 persen dan 190 persen dari kebutuhan rata-rata harian normal untuk wilayah Jawa Tengah.