REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah mengajak umat Islam merefleksikan dan mengaktualisasikan puasa dan ibadah Ramadhan 1437 Hijriyah sebagai miraj ruhaniah. Artinya yakni proses naik tangga religiusitas ke puncak tertinggi untuk melahirkan perubahan dan pencerahan perilaku serba utama.
"Dengan demikian puasa dan ibadah Ramadhan sebulan penuh itu mampu melahirkan spiritualisasi yang genuin yang membentuk kebajikan utama dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang berkarakter rahmatan lil'alamin," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Senin (4/7).
Muhammadiyah juga mengajak seluruh umat Islam untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah pada Rabu (6/7) dengan spirit tauhid yang lurus, ikhlas, dan khusyuk. Seraya mempererat silaturahim, persaudaraan, dan kebersamaan seluruh warga bangsa yang dibangun di atas moralitas akhlak mulia menuju kehidupan kolektif yang berkeadaban.
"Mari saling memaafkan dan menumbuhkan sikap saling percaya antarwarga bangsa," kata Haedar. Pasalnya selama ini kepercayaan tersebut mungkin mengalami peluruhan karena derasnya kepentingan dan ego diri dan kelompok yang menggerus nilai-nilai utama berbangsa dan bernegara.
Dia berharap bangsa Indonesia memperoleh berkah dan anugerah Allah SWT menuju kehidupan berkemajuan yakni kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam anugerah dan ampunan Allah SWT.