REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Berkunjung ke Kota Malang tak lengkap rasanya jika tak membeli oleh-oleh keripik tempe. Di kota berhawa sejuk ini, ruas Jalan Tumenggung Suryo atau Jalan Sanan sudah lama dikenal sebagai pusat oleh-oleh khas Malang. Belasan toko berderet menawarkan keripik tempe dan aneka keripik berbahan dasar buah.
Tetapi, belum semua orang tahu bahwa pusat produksi keripik tempe berada di Gang Sanan atau tepat di belakang deretan toko oleh-oleh. Jika pembeli lebih jeli dan telaten, mereka bisa menyusuri sepanjang Gang Sanan. Di gang ini, hampir setiap rumah menggeluti bisnis pembuatan tempe dan keripik tempe.
Anis Kurniawati, seorang produsen keripik di Gang Sanan mengatakan, keripik tempe produksinya dijual lebih murah jika pembeli datang langsung ke rumah. Untuk keripik tempe kemasan sedang berisi 27 keping keripik, ia menjual seharga Rp 6.000. Sedangkan untuk kemasan yang lebih kecil ia jual dengan harga Rp 3.000.
"Kalau dititipkan di toko harga keripik ukuran sedang jadi Rp 7.000," katanya saat ditemui, Senin (4/7). Anis juga menjual keripik tempe secara kiloan. Per kilogram keripik, ia jual seharga Rp 33 ribu.
Seorang pembeli asal Surabaya bernama Zainul Arifin mengaku dulu sempat terkecoh membeli keripik tempe. Lantaran belum mengetahui lokasi kampung produsen keripik tempe, ia membeli di toko oleh-oleh. "Sempat agak menyesal juga beli di toko karena harganya dua kali lipat dari harga di produsen," katanya.
Keripik tempe memang salah satu oleh-oleh favorit dari Kota Malang. Harga yang terjangkau serta rasa keripik yang nikmat membuat makanan ini selalu dicari.
Selain tersedia dalam rasa original, keripik tempe juga tersedia dalam rasa balado, keju, dan sapi panggang. Setiap menjelang Lebaran, produsen keripik tempe kewalahan memenuhi permintaan yang naik hingga dua kali lipat dari hari biasa.
